![]() |
| Xiaomi Indonesia |
Megatrend — Xiaomi Corporation (kode saham:1810), perusahaan elektronik konsumen dan manufaktur cerdas, dengan smartphone dan perangkat keras pintar yang terhubung melalui platform IoT sebagai inti dari bisnisnya, mengumumkan hasil konsolidasi yang belum diaudit untuk tiga bulan yang berakhir pada 30 Juni 2025 atau lebih dikenal sebagai Q2 2025. Pada kuartal kedua, pendapatan Xiaomi Corporation naik 30,5% secara tahunan menjadi RMB116,0 miliar atau setara dengan Rp262 triliun, menjadikan pendapatan Xiaomi selalu melampaui RMB100 miliar atau Rp225 triliun dalam tiga kuartal terakhir. Laba bersih setelah penyesuaian ini melonjak 75,4% secara tahunan menjadi Rp24 triliun (RMB10,8 miliar), melampaui angka Rp23 triliun (RMB10 miliar) untuk kuartal kedua berturut-turut. Hasil ini menunjukkan ketahanan profitabilitas yang tinggi dan pertumbuhan yang berkelanjutan dari dasar yang kuat.
Pada Q2 2025, pendapatan Xiaomi Corporation naik 30,5% dibanding tahun lalu menjadi Rp261 triliun (RMB 116 milyar), menandai kuartal ketiga berturut-turut pendapatan mencapai di atas Rp225 triliun (RMB 100 milyar). Laba bersih yang disesuaikan melonjak 75,4% menjadi Rp24,3 triliun (RMB 10,8 miliar), melampaui angka Rp22,5 triliun (RMB 10 miliar) untuk dua kuartal berturut-turut. Hasil ini menunjukkan profitabilitas yang tangguh dan pertumbuhan tinggi yang berkelanjutan dari basis bisnis yang kuat.
Dipandu oleh strategi ekosistem pintar “Human x Car x Home”, tiga bisnis inti Xiaomi, smartphone, kendaraan listrik pintar (smart EV), dan perangkat rumah pintar berskala besar, semuanya mencatat pertumbuhan kuat pada kuartal kedua.
- Bisnis smartphone mencatat pendapatan sebesar Rp102,4 triliun (RMB45,5 miliar), dengan pengiriman tumbuh selama delapan kuartal berturut-turut dan mempertahankan posisi tiga besar global selama 20 kuartal berturut-turut.
- Segmen IoT dan produk gaya hidup membukukan rekor baru dengan pendapatan Rp87,1 triliun (RMB38,7 miliar), naik 44,7% dibanding tahun lalu, didorong oleh kenaikan 66,2% pada pendapatan perangkat rumah pintar.
- Segmen smart EV, AI, dan inisiatif baru lainnya menghasilkan pendapatan Rp47,9 triliun (RMB 21,3 miliar), meningkat tajam sebesar 234% dibanding tahun lalu. Khusus pendapatan EV saja, untuk pertama kalinya menembus Rp45 triliun (RMB 20 miliar), sehingga menjadi milestone yang penting bagi sektor bisnis ini.
Strategi premiumisasi Xiaomi di semua kategori produk terus berkembang pesat. Pangsa pasar Xiaomi Corporation di segmen smartphone dengan harga premium terus meningkat pada kuartal kedua. Pada bulan Juni, Xiaomi meluncurkan SUV pertamanya, Xiaomi YU7 Series. Didesain sebagai “SUV mewah berperforma tinggi,” Xiaomi YU7 Series mendapat respons pasar yang luar biasa, dengan lebih dari 240.000 pesanan yang terkonfirmasi dalam 18 jam pertama setelah peluncurannya. Smartphone Xiaomi kembali mempertahankan posisi tiga besar di pasar global selama 20 kuartal berturut-turut dengan inovasi berkelanjutan dalam strategi premiumisasi.
Meski pasar smartphone global mengalami tantangan pada kuartal kedua, bisnis smartphone Xiaomi tetap menunjukkan kestabilan, baik di Tiongkok maupun di pasar internasional. Segmen ini membukukan pendapatan sebesar Rp102,4 triliun (RMB 45,5 miliar). Secara global, pengiriman smartphone mencapai 42,4 juta unit, menandai pertumbuhan positif selama delapan kuartal berturut-turut. Berdasarkan data Canalys (yang kini menjadi bagian dari Omdia), pangsa pasar global Xiaomi berdasarkan jumlah unit pengiriman mencapai 14,7% pada Q2 2025, mempertahankan posisi tiga besar dunia selama 20 kuartal berturut-turut. Setelah kembali menduduki peringkat pertama pasar smartphone Tiongkok pada kuartal pertama, produk-produk terbaru Xiaomi terus memimpin pasar di kuartal kedua. Sementara itu, di Indonesia, Xiaomi berhasil mempertahankan dominasinya dalam dua kuartal berturut-turut (Q1-Q2 2025) dengan menguasai 21% pangsa pasar nasional.
Di segmen smartphone, strategi premiumisasi Xiaomi Corporation juga turut memberikan hasil positif. Menurut data pihak ketiga, penjualan smartphone premium (dengan harga di atas RMB3.000 atau setara dengan Rp7 juta) di Tiongkok mencapai 27,6% dari total penjualan smartphone Xiaomi, meningkat 5,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Xiaomi juga memperluas keunggulannya di segmen harga RMB4.000–5.000 atau setara Rp9-11 juta, dengan pangsa pasar yang meningkat sebesar 4,5% secara tahunan menjadi 24,7%, sehingga memperkuat posisi Xiaomi sebagai pemimpin pasar domestik Tiongkok. Bahkan, di segmen harga RMB5.000–6.000 atau Rp11 juta ke atas, pangsa pasar Xiaomi mencapai 15,4%, naik 6,5% dibandingkan tahun sebelumnya.

Post a Comment