Melalui Konfrensi APEC CEO Summit, Hyundai Semakin Masif Dalam Mengembangkan Teknologi Hidrogen

HMG

 Megatrend– Hyundai Motor Group mengadakan sesi dialog terkait strategi hidrogen di ajang Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) CEO Summit Korea 2025 pada Kamis, 30 Oktober 2025 lalu. Hyundai Motor Group Vice Chair and Hydrogen Council Co-Chair, Jaehoon Chang, bersama CEO Hydrogen Council, Ivana Jemelkova, membahas perkembangan terkini industri hidrogen dan perannya dalam mendukung pertumbuhan berkelanjutan di kawasan Asia-Pasifik.

Mengusung tema “Bridge, Business and Beyond,” APEC CEO Summit mempertemukan para pemimpin global untuk membahas isu-isu penting seperti integrasi regional, transformasi digital, dan keberlanjutan lingkungan. Di sesi “Hydrogen, Beyond Mobility, New Energy for Society” yang dipimpin oleh Hyundai Motor Group, Vice Chair Chang menekankan pentingnya peran hidrogen dalam mencapai netralitas karbon dan ketahanan energi, serta mengajak semua pihak memperkuat kerja sama lintas sektor untuk mempercepat adopsi teknologi ini.

“Hidrogen mempercepat tercapainya netralitas karbon dengan mengatasi tantangan intermitensi energi terbarukan dan memperkuat ketahanan energi,” ujar Jaehoon Chang, Vice Chair Hyundai Motor Group. “Hidrogen juga berpotensi sebagai strategic energy carrier yang memungkinkan sistem pembangkit dan distribusi energi yang terlokalisasi, seperti off-grid dan microgrid, sehingga mengurangi ketergantungan pada jaringan listrik terpusat dan memperkuat kemandirian energi masyarakat.”

Dalam sesi tersebut, Vice Chair Chang dan Hydrogen Council CEO Ivana Jemelkova juga membagikan pandangan mengenai laporan Global Hydrogen Compass 2025 yang menandai fase penting bagi industri hidrogen, yaitu: beralih dari ambisi menuju implementasi nyata, dengan investasi global senilai USD 110 miliar pada lebih dari 510 proyek yang telah melewati tahap keputusan investasi finansial (Final Investment Decision). Vice Chair Chang menekankan pentingnya kolaborasi jangka panjang antara pemerintah dan industri untuk mengubah inovasi awal menjadi hasil yang berdampak luas di seluruh rantai nilai hidrogen.

“Sejak 2020, komitmen investasi global terhadap hidrogen bersih telah meningkat sepuluh kali lipat, sebuah pencapaian yang luar biasa,” kata Ivana Jemelkova, CEO of Hydrogen Council. “Tantangan berikutnya adalah menciptakan permintaan yang berkelanjutan, yang membutuhkan kebijakan yang jelas, stabil, dan praktis, serta kolaborasi antara publik dengan swasta yang kuat. Sebagai inisiatif global terbesar yang dipimpin CEO untuk hidrogen bersih, kami bangga bisa bekerja sama dengan Hyundai Motor Group sebagai Co-Chair di momen penting ini untuk terus memajukan ekosistem hidrogen.”

Mengacu pada insight yang dibagikan di sesi tersebut, Hyundai Motor Group terus komitmen untuk menerjemahkan momentum global menjadi aksi nyata dengan memimpin upaya untuk mendorong permintaan sekaligus memastikan ketersediaan pasokan di seluruh value chain hidrogen.

Untuk meningkatkan kapasitas produksi hidrogen, Hyundai Motor Group berinvestasi dalam teknologi Waste-to-Hydrogen dan elektrolisis polymer electrolyte membrane (PEM). Kini, proyek elektrolisis PEM berkapasitas 1MW sedang berjalan di Buan dan Boryeong, dengan sistem 5MW tengah disiapkan di Jeju. Proyek Jeju bertujuan untuk membangun ekosistem hidrogen hijau yang lengkap, mulai dari pengembangan teknologi produksi massal untuk elektrolisis PEM hingga penerapan hidrogen pada kendaraan dan mobilitas berkelanjutan.

Karena teknologi elektrolisis PEM beroperasi dengan prinsip terbalik dari fuel cell, Grup memanfaatkan keahliannya yang luas untuk mempercepat pengembangan ekosistem hidrogen dan memperkuat posisi Korea sebagai pemimpin energi bersih global.

Selain itu, Hyundai Motor Company juga menggelar upacara peletakan batu pertama untuk fasilitas produksi fuel cell baru di Ulsan. Fasilitas ini akan memperkuat kemandirian produksi komponen utama dan basis manufaktur hidrogen di Korea. Selain itu, Hyundai Motor Group terus memperluas penerapan mobilitas berbasis hidrogen di Korea, termasuk operasi logistik berbasis hidrogen di Ulsan dan Pyeongtaek, serta kendaraan hidrogen di Bandara Internasional Incheon.

Secara global, Hyundai Motor Group juga telah menjalankan berbagai inisiatif dekarbonisasi logistik di pelabuhan, seperti Proyek NorCAL ZERO di California dan HTWO Logistics di negara bagian Georgia, yang mendukung rantai pasok ramah lingkungan di Hyundai Motor Group Metaplant America. Hyundai Motor Group juga memperluas infrastruktur hidrogen di Australia melalui kolaborasi dengan pemerintah New South Wales untuk membangun stasiun pengisian hidrogen serta mengoperasikan truk fuel cell berat XCIENT, truk fuel cell massal pertama di dunia dan terdepan di kelasnya.

“Kami percaya, menciptakan permintaan dan memastikan pasokan harus berjalan beriringan. Karenanya, Hyundai mengambil langkah berani untuk memimpin di kedua sisi ini,” ujar Vice Chair Chang. “Membangun ekosistem hidrogen tidak bisa dilakukan oleh satu perusahaan saja, ini butuh upaya kolaboratif.”

Selama hampir tiga dekade, Hyundai Motor Group telah menjadi pelopor dan pemimpin dalam mobilitas hidrogen, dengan berbagai pencapaian penting, termasuk truk berat fuel cell pertama di dunia yang diproduksi massal serta mobil penumpang fuel cell terlaris di dunia, Hyundai NEXO. Visi Grup melampaui sektor mobilitas, mencakup keseluruhan rantai nilai hidrogen, mulai dari produksi, penyimpanan, transportasi, hingga pemanfaatannya untuk kebutuhan mobilitas dan sektor lain.

Ke depan, Hyundai Motor Group akan berpartisipasi dalam World Hydrogen Expo 2025 yang akan digelar Desember mendatang untuk menegaskan kembali komitmennya dalam memperkuat kolaborasi global sekaligus mendorong inovasi dan penerapan nyata teknologi hidrogen.


Post a Comment

Previous Post Next Post